Kamis, 07 Juni 2012

DIAGNOSIS PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
            Kemampuan daya tangkap setiap anak  terhadap materi pelajaran berbeda-beda.Ada yang cepat ada yang lambat. Berbagai macam latar belakang dan penyebab yang mengakibatkan  IQ anak tersebut rendah. Sehingga perlu diagnosis masalah kesulitan belajar di SD supaya IQ anak lebih berkembang daripada sebelumnya.Kesulitan belajar memang harus kita hindari namun tidak sedikit anak yang bermasalah dibidang pelajarannya. Bahkan berbagai macam usaha sudah dilakukan tetap saja tidak ada perkembangan di diri anak tersebut.Oleh karena itu kami melakukan studi kasus terhadap anak yang kesulitan belajar di SDN Alalak Selatan 1 yang terletak di JL.Swadaya  Tani HKSN Banjarmasin.

B. Tujuan Penulisan
o  Untuk mengetahui latar belakang  atau faktor penyebab anak yang kesulitan dalam belajar
o  Untuk mengetahui bagaimana usaha guru dan pihak sekolah menghadapi anak yang kesulitan belajar
o   Untuk mengetahui bagaimana usaha orang tua untuk mengantisipasi anaknya yang kesulitan dalam belajar
o  Untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak yang kesulitan dalam belajar setelah diantisipasi oleh pihak sekolah
o  Untuk mencari solusi masalah anak kesulitan belajar
o  Untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Diagnosis Kesulitan Belajar di SD”



C. Permasalahan
o   Apa yang melatar belakangi atau faktor penyebab anak kesulitan dalam belajar ?
o   Bagaimana usaha guru dan pihak sekolah menghadapi anak yang kesulitan belajar ?
o   Bagaimana usaha orang tua si anak agar anaknya tidak kesulitan dalam belajar ?
o   Apa yang terjadi pada anak yang kesulitan belajar setelah diantisipasi oleh pihak sekolah dan orang tuanya ?
o   Bagaimana solusi  masalah anak yang kesulitan belajar ?



















BAB II
PEMBAHASAN

Pada hari Sabtu , 24 September 2011  jam 10.00 - 12.00 WITA telah dilakukan studi kasus ke Sekolah Dasar Negeri Alalak Selatan 1 yang berada di JL. Swadaya Tani HKSN Banjarmasin. Dalam studi kasus ini  menunjukkan ada seorang anak yang berinisial MA , mengalami kesulitan dalam belajarnya terutama dibidang akademik ( Matematika , Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Pkn, serta Agama).
Data menunjukkan bahwa anak laki-laki kelas V Sekolah Dasar ini  dalam keadaan kurang perhatian karena orang tuanya Broken Home (mengalami perceraian) dan keadaan ekonomi yang kurang. Ayahnya yang meninggalkannya hanya bekerja sebagai buruh,sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Terpaksa Ibunya sebagai tulang punggung keluarga. Dia termasuk orang yang pendiam dan merasa minder dihadapan teman-temannya. Oleh karena keadaan itu mengakibatkan nilai rapornya semakin menurun dan harus tinggal kelas.
Kemampuan daya tangkap anak yang bercita-cita menjadi polisi ini  terhadap pelajaran sangat kurang dan sering diperolok bahkan ditertawakan teman-teman sekelasnya. Apabila guru sedang mengajar dikelasnya dia sering tidak connect dengan apa yang diajarkan guru. Bahkan dia sering tidak hadir ke sekolah dengan alasan sakit padahal ternyata dia sehat. Begitulah si MA ini , memang tidak membuat keributan di kelas (nakal) seperti teman-temannya namun kesulitan dalam belajar karena sifat pendiam dan tertutup yang selalu melekat dalam dirinya.
Data yang diperoleh dari pengukuran psikologis menunjukkan bahwa yang bersangkutan termasuk yang mempunyai kecerdasan umum rendah dan dari segi kepribadian secara potensial mempunyai kecenderungan untuk berprestasi lumayan tetapi tampaknya mempunyai motivasi yang rendah.

A.Latar Belakang dan Faktor Penyebab “MA”  kesulitan Belajar
            Belajar itu merupakan serangkaian kegiatan atau perbuatan yang berhubungan dengan banyak faktor. Sungguh tepat jika dikemukakan bahwa belajar itu bukan perbuatan yang serba sederhana melainkan justru amat kompleks.
Banyak faktor yang mempengaruhi MA sehingga sulit dalam belajar baik faktor yang datang dari dirinya maupun faktor yang berasal dari luar. Latar belakang  dan faktor penyebab MA kesulitan belajar adalah
a.    Faktor dari dalam dirinya ( internal )
v  Faktor jasmaniah
Kesehatan MA cenderung tidak stabil. Beberapa minggu lalu data menunjukkan dia terkena penyakit cacar sehingga dia tidak hadir ke sekolah. Saat diwawancarai pun terlihat masih ada bekas - bekas cacar dikulit tangannya. Padahal badan yang tidak sehat akan mengakibatkan kurangnya semangat belajar.
v  Faktor Psikologis
·  Intelegensi
          Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri atas tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif ,mengetahui / menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Orang yang mempunyai intelegensi yang tinggi lebih mudah belajar daripada yang tingkat intelegensinya rendah.
Kemampuan berpikir MA tidak optimal. Intelegensi MA memang dari “sananya” sudah tergolong rendah. Kemampuan membacanya kurang lancar dan kemampuan menulis huruf sering tertukar , misalnya menuliskan huruf d malah ditulisnya huruf b . Kemampuan menangkap pelajaran yang diajarkan guru tidak “connect” dan sulit untuk menjelaskan materi pelajaran kepadanya. Mengerti atau tidak dia tetap diam. Sudah dilakukan usaha dengan mengusulkan les pada orang tuanya  tapi tetap tidak bisa dan tidak ada perkembangan MA selama di sekolah. Psikologis MA juga terganggu.
·  Motivasi
Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong untuk berbuat. Keluarga MA yang kurang perhatian menyebabkan tidak adanya motivasi. MA menjadi malas belajar karena perceraian orang tuanya dan tergolong anak yang pendiam , pemalu dan kurang aktif di kelas . MA juga tidak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya di rumah maupun di sekolah.
b.    Faktor dari luar ( eksternal )
v Faktor Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Anak lebih banyak berinteraksi didalam keluarga daripada di sekolah. Karena orang tua  MA yang broken home dan kurangnya didikan dari orang tuanya mengakibatkan MA terkena dampak negative. Padahal selaku orang tua seharusnya mengetahui dan memahami apa yang menjadi keinginan MA. Keadaan ekonomi yang kurang mampu menyebabkan MA kesulitan belajar. Dia sering meminjam alat-alat sekolah pada teman-temannya karena keadaan ekonomi tersebut.
               Saudaranya juga mempengaruhi dia dengan menyuruhnya mencuri HP temannya. Dan ternyata perilakunya itu diketahui teman-temannya serta wali kelasnya. Seharusnya hubungan antar anggota keluarga didasari saling pengertian dan kasih sayang bukan saling mempengaruhi untuk melakukan kejahatan . Selain itu perpisahan orang tua MA menyebabkan perkembangan psikologis MA terganggu. Di rumah , MA tinggal dengan ibu dan 2 saudaranya sedangkan ayahnya pergi meninggalkan mereka. Yang mencari nafkah dan membiayai kebutuhan ekonomi keluarga adalah ibundanya yang tercinta.
v  Faktor Lingkungan
·      Lingkungan masyarakat
          Lingkungan masyarakat disekitar siswa berada merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap belajar anak. Keadaan lingkungan sekitar rumah MA tergolong lingkungan yang buruk. Komplek rumahnya dikenal sebagai “Komplek Preman” dimana banyak terdapat preman-preman disana.Sehingga menyebabkan kakaknya MA ikut-ikutan jadi preman dan berusaha mempengaruhi adiknya MA menjadi preman dengan mencuri HP milik temannya, karena ketahuan oleh wali kelasnya MA tidak sempat mencuri HP tersebut. Di rumah MA tidak pernah diajarkan pendidikan moral maupun intelektual sehingga MA mudah terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang negatif.
·       Lingkungan sekolah
          Untuk memperlancar proses pembelajaran siswa memerlukan alat-alat yang menunjang pembelajaran. Fasilitas tersebut harus lengkap dan tersedia bagi siswa. Namun tidak demikian dengan MA yang lebih sering meminjam alat-alat sekolah pada temannya. Tetapi karena kelakuannya yang hampir mencuri HP temannya menyebabkan dia dijauhi teman-temannya. Temannya sering mengejeknya dan tidak mau berteman dengannya. Di dalam kelas dia duduk sebangku dengan anak yang autis, karena teman-temannya yang lain tidak mau duduk berdampingan dengannya. Di sekolah MA lebih suka menyendiri daripada bergaul dengan teman-teman sebayanya seakan-akan dia menyimpan masalahnya sendiri dan tidak mau menceritakan masalahnya itu.
                   Hal-hal di atas itulah yang menyebabkan MA kesulitan belajar.
B. Usaha Guru dan Pihak Sekolah serta orang tuanya menghadapi anak  kesulitan belajar
                   Sejauh ini usaha guru dan pihak sekolah menghadapi anak kesulitan belajar dengan  memanggil orang tuanya ke sekolah namun yang datang hanya bibinya.Wali kelas MA juga telah mendatangi orang tuanya kerumah dan orang tuanya janji akan meleskan MA tapi ternyata keinginan les itu tidak kesampaian juga entah kenapa sebabnya.
Hari yang lain  MA  tidak hadir kesekolah karena sakit, tetapi setelah dicek kerumahnya orangnya MA dalam keadaan baik-baik saja. Wali kelas juga telah memberikan perhatian khusus seperti pada saat belajar dikelas guru sering memberikan latihan-latihan soal yang lebih banyak padanya supaya dia mengerti, namun tidak ada juga perkembangan yang meningkat dari MA.
C.Hal yang terjadi pada anak yang kesulitan belajar setelah diantisipasi
v  Hasil  analisis buku rapor
Dari hasil analisis,menunjukkan bahwa nilai rapor MA pada umumnya (untuk semua mata pelajaran ) tergolong dibawah rata-rata kecuali mata pelajaran olahraga karena memang itu pelajaran yang disukainya.Sehingga dalam kenaikan kelas sampai kelas IV MA hanya memenuhi norma-norma kenaikan kelas minimal . Dan dikelas V MA terpaksa harus tinggal kelas.
Inilah hasil belajar MA pada kelas V semestar 2 yang terlihat pada rapor.






v  Observasi langsung
Beberapa kali kami mengamati kegiatan didalam maupun diluar kelas.Dikelas MA sering murung dalam mengikuti pelajaran.Dia memperhatikan pelajaran namun dalam pikirannya “blank”. Mengerti atau tidak dia tetap diam saja. Diluar kelas terutama dalam pelajaran olahraga MA lebih aktif.
v  Wawancara
1.    Wawancara dengan wali kelas
        Informasi dari wali kelas mengatakan bahwa MA dalam mengerjakan tugas sering tidak mengerjakan apalagi PR sekolahnya.Setiap ada ulangan dia sering tidak hadir dan sering mengulang menyebabkan nilai rapornya rendah. Wali kelas MA menyesalkan kenapa MA tetap naik kelas padahal dia dianggap belum mampu untuk melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi. Selain itu MA tidak mempunyai motivasi untuk belajar yang mengakibatkan dia kurang memperhatikan pelajaran.
2.    Wawancara dengan MA
                    Wawancara antara kami dan MA dapat mengungkapkan isi hatinya,MA menangis ketika kami tanya mengenai ayahnya.MA mungkin merasa ayahnya itu tidak bertanggung jawab.Dalam hatinya tersimpan rasa benci yang mendalam pada ayahnya.Dia merasa kurang diperhatikan orang tuanya.Disekolah juga sering diejek temannya akibat kesulittan belajarnya bahkan sering ditertawakan dan tidak ditemani,sehingga membuat dia menjadi malas hadir ke sekolah.Disebabklan oleh kejadian itu MA sekarang sulit konsentrasi untuk belajar dan selera makannya merosot.
3.    Wawancara dengan teman MA
            Menurut keterangan dari temannya, MA lebih banyak diam dan menyendiri dikelas. MA juga sering diejek dan dikucilkan karena dia pernah ketahuan ingin mencuri HP disekolah, dengan kejadian itu mungkin MA merasa malu dan minder terhadap teman-temannya. Disamping itu MA juga dianggap kurang pintar sehingga dia dijauhi oleh temannya dikelas.
D. Solusi Masalah Anak Kesulitan Belajar
1)   Solusi dari pihak sekolah
*        Sekolah telah menetapkan MA untuk tinggal kelas agar dikelas tinggi yaitu dikelas VI dia dapat mengikuti pelajaran dengan baik tanpa ada halang rintang seperti dikelas sebelumnya.
*        Pihak sekolah juga telah memberikan perhatian khusus kepada MA berupa pendekatan individual secara langsung kepada anak.
2)   Solusi dari Konselor
*      Orang tua MA maupun ke dua kakaknya sebaiknya harus lebih memperhatikan MA secara khusus agar dia tidak melakukan kesalahan yang sama dan agar MA dapat belajar dengan baik.
*      Harus melakukan pendekatan lagi yang lebih mendalam ( penuh dengan perasaan ) agar MA mau menceritakan masalah yang dialaminya.
*      Keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar tambahan untuk MA harus dijalankan namun terhambat dengan biaya ekonomi.










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesulitan belajar yang dialami oleh MA disebabkan oleh berbagai macam faktor dari faktor intelegensi,motivasi,keluarga,dan lingkungan.Adapun guru dan pihak sekolah serta orang tua sudah berusaha mengatasi masalah ini dengan berbagai macam cara.Hal yang terjadi pada MA,dikucilkan dari pergaulan dan konsentrasi belajarnya merosot.

B.     Saran
Sebagai pendidik kita harus tahu bagaimana mengatasi anak yang kesulitan belajar disamping dikonseling oleh guru BK disekolah supaya apabila kita terjun kelapangan nanti menjadi pengajar yang disegani dan bisa mengatasi masalah-masalah kesulitan belajar anak didiknya.
















DAFTAR PUSTAKA

        Sukardi , Dewa Ketut . 2007. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah . Rineka Cipta: Jakarta.

        Entang, M .1983.Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Diretorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan: Jakarta.

        Sutikno, M.Sobry.2009.Belajar Pembelajaran.Prospect

Tidak ada komentar:

Posting Komentar